KOTA CIREBON - Dalam rangka mendukung program Ketahanan pangan, Aparat kewilayahan khususnya Koramil 0620-10/Lemahabang Kodim 0620/Kab Cirebon membuat Fermentasi Bios 44, Demikian yang disampaikan Kapenrem 063/Sunan Gunung Jati (SGJ) disela Kesibukannya, Rabu (9 Maret 2022).
Kapenrem 063/SGJ Mayor Inf U.S Karlan S.H membenarkan, bahwa yang di lakukan Koramil 0620-10/ Lemah Abang di bawah pimpinan Danramil 0620-10/Lemahabang Kapten Inf Jamaah memimpin rekan rekannya membuat Fermentasi Bios 44 di kantornya. Bios 44 merupakan cairan dari jenis perpaduan beberapa mikroorganisme hasil fermentasi, sehingga cocok buat tanaman dan Insya Allah hasilnya akan lebih melimpah, karena lahan menjadi lebih subur.
Menurut Kapenrem 063/SGJ Mayor Inf U.S Karlan S.H, Bios 44 merupakan senjata ampuh andalan Kodam III/Siliwangi adapun untuk proses pembuatannya sangat mudah di mana campurkan bios 20 gram + 125 gr gula dengan 10 liter air bersih kemudian fermentasikan selama 14 hari, 1 liter hasil fermentasi dicampur dengan 8 liter air untuk aplikasi lapangan.
"Saat ini, Koramil 0620-10/Lemah Abang tengah membuat fermentasi bios 44 dalam beberapa drum dan disimpan secara rapi, tentu intinya dalam rangka membantu program ketahanan pangan di wilayah binaan masing - masing, " jelasnya.
Lanjut Kapenrem 063/SGJ, Kami selaku aparat kewilayahan akan selalu melakukan pendampingan dalam bentuk komunikasi sosial, karena hal tersebut salah satu kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Pada Kesempatan yang sama Babinsa Koramil 04/Campaka Kodim 0619/Purwakarta Pelda Kirman Somantri melaksanakan komunikasi sosial (Komsos) tentang pembibitan ikan lele dengan warga binaan tempat di Kampung Cipancur RT 09/03 Desa Cipancur Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta.
Menurut Pelda Kirman Somantri, jumlah permintaan ikan terutama ikan air tawar semakin hari semakin bertambah, hal tersebut membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk melakukan budidaya ikan air tawar diantaranya ikan lele jumbo yang sedang diminati pembeli.
Disamping itu juga, kami sebagai aparat teritorial di wilayah akan selalu memberikan support dan pendampingan kepada warga.
"Hal ini merupakan salah satu dalam upaya kita mensukseskan program ketahanan pangan di wilayah, " katanya.
Lebih lanjut, Babinsa menuturkan, Budidaya ikan lele dengan menggunakan terpal lebih praktis dan efisien. Dalam satu terpal bisa menampung 2000 ekor bibit ikan lele.Budidaya ikan lele dengan menggunakan terpal ini bisa menghemat dari segi biaya dan tenaga.
"Semoga dengan melakukan budidaya ikan lele kebutuhan pangan sehari-hari dapat tercukupi bahkan dapat menambah pemasukan ekonomi keluarga, " tutupnya. (Subekti)